Ada sahabat yang dua kali bertemu malaikat Jibril, tentu tak semua orang mendapatkan anugerah luar biasa untuk bisa melihat malaikat Jibril yang asli. Hal ini dikarenakan, malaikat memiliki kemampuan untuk menampakkan diri dalam bentuk apapun sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya. Beruntunglah orang yang bisa melihat malaikat Jibril dalam wujud asli atau sebenarnya ini.
Kisah Sahabat yang Dua Kali Bertemu Malaikat Jibril
Sebuah hadits shahih meriwayatkan jika suatu ketika Rasulullah bermimpi jika seumur hidupnya, terdapat salah seorang melihat malaikat Jibril hingga dua kali.
Lantas, siapakah orang itu? Amalan apa yang dilakukan orang itu hingga malaikat Jibril mendatanginya dengan wujud yang asli? Inilah kisah malaikat Jibril.
Ketika itu, Rasulullah SAW berangkat ke Bani Quraizhah. Peristiwa pertama ini sering disebut Shauran dimana malaikat Jibril menjumpai Nabi Muhammad SAW dengan para sahabatnya. Malaikat Jibril datang dengan sosok Dhikyah memerintahkan Nabi dan para sahabatnya untuk mempersiapkan senjata. Shauran adalah nama suatu tempat di daerah Baqi’ Madinah al-Munawwarah.
Kemudian pada peristiwa kedua, para sahabat mulai menjumpai malaikat Jibril dengan identitas para syuhada’ Hunain. Ketika Nabi Muhammad SAW berbicara dengan malaikat Jibril, sahabat mulia itu berlalu bergitu saja tanpa mengucapkan suatu hal apapun, bahkan tidak mengucapkan salam.
Mengetahuinya, malaikat Jibril pun bertanya pada Nabi Muhammad SAW mengenai siapakah sahabat tersebut. Setelah Rasul menyebut namanya, beliau kemudian mengatakan jika dia termasuk dari seratus Mujahid yang mempunyai pendirian kokoh dalam medan jihad Hunain. Lalu, malaikat menyampaikan janji Allah bahwa Dia telah menjamin rezeki kepada mereka di surga kelak. Apabila ia mengucapkan salam, maka malaikat itu akan membalasnya dengan salam pula.
Sahabat yang mulia ini adalah anak Ja’dah binti ‘Ubaid, Ia memiliki istri yang bernama Ummu Khalid bin Khalid. Dari pernikahan ini, terlahirlah seorang anak bernama Ummu hisyam yang begitu mencintai Rasulullah SAW dan tergantung pada seribu lima ratus umat Muslimin yang mengikuti Bai’at Ridhwan.
Siapakah nama sahabat Rasul yang mulia ini? Ia bernama Haritsha bin Nu’man yang merupakan lelaki surga dimana Malaikat Jibril bertemu langsung dengan manusia ini. Terdapat dua amalan yang menjadikannya manusia beruntung dapat melihat wujud malaikat Jibril yang sebenarnya, yaitu senang berbagi pada Rasulullah dan diketahui sebagai orang pertama yang memberikan rumah dan tanahnya pada Nabi Muhammad dan ia selalu melakukannya seiring bertambahnya jumlah keluarga Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, amalan yang kedua adalah ia termasuk dua sahabat Rasul yang sangat berbakti pada ibunya. Bahkan ia disejajarkan dengan sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan yang juga merupakan anak berbakti pada ibunya.
Sebagai seorang muslim, kita bisa menjadikan kisah ini sebagai pelajaran. Nabi Muhammad adalah manusia paling mulia yang rela mengorbankan apapun untuk ajaran Islam dan umat Islam. Bahkan dikisahkan jika Nabi masih mengingat umat Islam meskipun beliau dalam keadaan sakaratul maut yang begitu menyakitkan. Oleh karena itulah, semua muslim sangat menghormati dan menyayangi beliau.
Terdapat banyak sahabat yang rela mengorbankan nyawanya demi sang Rasul. Namun, kini kita tidak dapat berbuat baik secara langsung dengan Rasul. Meskipun demikian, kita masih bisa beriman kepadanya dengan meneladani semua perilaku atau perbuatan beliau yang terpuji dan mulia. Berbuat baik tidak terbatas pada orang yang baik pula, tetapi kita bisa berbuat baik pada orang yang dzalim pada kita. Justru amalan inilah yang sulit untuk dilakukan seperti sahabat yang dua kali bertemu malaikat Jibril.
Kisah Sahabat yang Dua Kali Bertemu Malaikat Jibril
Sebuah hadits shahih meriwayatkan jika suatu ketika Rasulullah bermimpi jika seumur hidupnya, terdapat salah seorang melihat malaikat Jibril hingga dua kali.
Lantas, siapakah orang itu? Amalan apa yang dilakukan orang itu hingga malaikat Jibril mendatanginya dengan wujud yang asli? Inilah kisah malaikat Jibril.
Ketika itu, Rasulullah SAW berangkat ke Bani Quraizhah. Peristiwa pertama ini sering disebut Shauran dimana malaikat Jibril menjumpai Nabi Muhammad SAW dengan para sahabatnya. Malaikat Jibril datang dengan sosok Dhikyah memerintahkan Nabi dan para sahabatnya untuk mempersiapkan senjata. Shauran adalah nama suatu tempat di daerah Baqi’ Madinah al-Munawwarah.
Kemudian pada peristiwa kedua, para sahabat mulai menjumpai malaikat Jibril dengan identitas para syuhada’ Hunain. Ketika Nabi Muhammad SAW berbicara dengan malaikat Jibril, sahabat mulia itu berlalu bergitu saja tanpa mengucapkan suatu hal apapun, bahkan tidak mengucapkan salam.
Mengetahuinya, malaikat Jibril pun bertanya pada Nabi Muhammad SAW mengenai siapakah sahabat tersebut. Setelah Rasul menyebut namanya, beliau kemudian mengatakan jika dia termasuk dari seratus Mujahid yang mempunyai pendirian kokoh dalam medan jihad Hunain. Lalu, malaikat menyampaikan janji Allah bahwa Dia telah menjamin rezeki kepada mereka di surga kelak. Apabila ia mengucapkan salam, maka malaikat itu akan membalasnya dengan salam pula.
Sahabat yang mulia ini adalah anak Ja’dah binti ‘Ubaid, Ia memiliki istri yang bernama Ummu Khalid bin Khalid. Dari pernikahan ini, terlahirlah seorang anak bernama Ummu hisyam yang begitu mencintai Rasulullah SAW dan tergantung pada seribu lima ratus umat Muslimin yang mengikuti Bai’at Ridhwan.
Siapakah nama sahabat Rasul yang mulia ini? Ia bernama Haritsha bin Nu’man yang merupakan lelaki surga dimana Malaikat Jibril bertemu langsung dengan manusia ini. Terdapat dua amalan yang menjadikannya manusia beruntung dapat melihat wujud malaikat Jibril yang sebenarnya, yaitu senang berbagi pada Rasulullah dan diketahui sebagai orang pertama yang memberikan rumah dan tanahnya pada Nabi Muhammad dan ia selalu melakukannya seiring bertambahnya jumlah keluarga Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, amalan yang kedua adalah ia termasuk dua sahabat Rasul yang sangat berbakti pada ibunya. Bahkan ia disejajarkan dengan sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan yang juga merupakan anak berbakti pada ibunya.
Sebagai seorang muslim, kita bisa menjadikan kisah ini sebagai pelajaran. Nabi Muhammad adalah manusia paling mulia yang rela mengorbankan apapun untuk ajaran Islam dan umat Islam. Bahkan dikisahkan jika Nabi masih mengingat umat Islam meskipun beliau dalam keadaan sakaratul maut yang begitu menyakitkan. Oleh karena itulah, semua muslim sangat menghormati dan menyayangi beliau.
Terdapat banyak sahabat yang rela mengorbankan nyawanya demi sang Rasul. Namun, kini kita tidak dapat berbuat baik secara langsung dengan Rasul. Meskipun demikian, kita masih bisa beriman kepadanya dengan meneladani semua perilaku atau perbuatan beliau yang terpuji dan mulia. Berbuat baik tidak terbatas pada orang yang baik pula, tetapi kita bisa berbuat baik pada orang yang dzalim pada kita. Justru amalan inilah yang sulit untuk dilakukan seperti sahabat yang dua kali bertemu malaikat Jibril.